Kontroversi Benny Wenda: Dugaan Agen Kapitalis Barat dalam Isu Papua Merdeka



Benny Wenda: Dugaan Agen Kapitalis Barat dalam Isu Papua Merdeka
Benny Wenda

Artikel ini mengulas kritik tajam terhadap tokoh Papua, Benny Wenda, yang dituduh sebagai agen kapitalis barat dan tidak mewakili perjuangan rakyat Papua menurut pernyataan juru bicara OPM, Sebby Sambom.

Siapa Benny Wenda dan Mengapa Namanya Kontroversial di Isu Papua

Nama Benny Wenda selama ini dikenal sebagai aktivis internasional yang mengusung isu kemerdekaan Papua Barat. Ia menetap di Inggris dan sering tampil dalam berbagai forum global membawa narasi pelanggaran HAM di Papua. Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Wenda justru menuai kritik tajam — bukan hanya dari pemerintah Indonesia, tetapi juga dari sesama kelompok pro-kemerdekaan Papua.

Tuduhan OPM: Benny Wenda Adalah Agen Kapitalis Barat

Dalam laporan Koma.id (23 Februari 2023), juru bicara Tentara Pembebasan Nasional Papua Barat–Operasi Papua Merdeka (TPNPB-OPM), Sebby Sambom, mengeluarkan pernyataan keras:

“Benny Wenda bukan pejuang revolusioner. Benny Wenda adalah agen kapitalisme barat yang cari makan di Eropa sambil jualan isu Papua Merdeka.”

Pernyataan ini menggemparkan publik, sebab datang dari dalam tubuh gerakan Papua sendiri. Tuduhan tersebut menunjukkan bahwa tidak semua faksi di Papua mengakui kepemimpinan dan legitimasi Benny Wenda. Bahkan, sebagian menilai bahwa aktivitasnya di luar negeri lebih menguntungkan kepentingan pribadi daripada perjuangan masyarakat Papua di tanah air.

Benny Wenda Dianggap Jauh dari Realitas Papua

Kritik terhadap Benny Wenda juga mencuat karena jarak fisik dan emosionalnya dengan Papua. Sementara masyarakat Papua masih berjuang melawan kemiskinan, keterbatasan pendidikan, dan konflik bersenjata, Wenda hidup nyaman di Inggris dan sibuk dalam diplomasi internasional yang dinilai tidak berdampak langsung bagi rakyat Papua.

Beberapa pengamat menilai langkah Wenda hanyalah politik pencitraan yang lebih banyak menarik perhatian media asing ketimbang memberikan solusi konkret bagi warga Papua.

Retaknya Gerakan Papua dan Krisis Kepemimpinan

Pernyataan Sebby Sambom memperlihatkan retaknya gerakan Papua Merdeka. Ketegangan antara kelompok lapangan di Papua dan kelompok diaspora seperti Benny Wenda menjadi bukti bahwa perjuangan Papua kini tidak lagi satu suara.
Ada yang berjuang dengan darah dan nyawa di tanah Papua, sementara yang lain berbicara di panggung politik luar negeri.

Perpecahan ini berpotensi melemahkan posisi politik Papua di mata internasional, karena dunia melihat tidak adanya satu representasi yang sah dan berakar kuat di masyarakat Papua sendiri.

Isu Papua Bukan Komoditas Politik

Kritik terhadap Benny Wenda seharusnya menjadi peringatan bagi semua pihak. Isu Papua bukan komoditas untuk diperjualbelikan di forum internasional. Perjuangan Papua adalah soal kemanusiaan dan keadilan, bukan karier politik atau popularitas pribadi.

Jika benar bahwa Benny Wenda memanfaatkan isu Papua untuk kepentingan ekonomi dan politik, maka ia telah menjauh dari nilai perjuangan yang sesungguhnya — perjuangan yang lahir dari penderitaan rakyat, bukan dari kenyamanan hidup di luar negeri.





Komentar